Kawasan Danau Buyan Dusun Dasong Desa Pancasari Kecamatan Sukasada dijadikan lokasi penghijauan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin (7/11) . Sebanyak 700 bibit pohon berbagai jenis ditanam di kawasan yang berjuluk Danau Kembar ini. Selain merealisasikan program Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), kegiatan ini juga menjadi rangkaian “The 16th World Lake Conference (WLC”

 

Kawasan Danau Buyan Dusun Dasong Desa Pancasari Kecamatan Sukasada dijadikan lokasi penghijauan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin (7/11) . Sebanyak 700 bibit pohon berbagai jenis ditanam di kawasan yang berjuluk Danau Kembar ini. Selain merealisasikan program Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), kegiatan ini juga menjadi rangkaian “The 16th World Lake Conference (WLC 16)” yang digelar Selasa (8/11) pagi ini. Delegasi dari 39 negara mengikuti program menanam kemarin bersama masyarakat, pelajar, pramuka, mahasiswa, dan para pimpinan instansi di Prmprov Bali dan Pemkab Buleleng.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Lingkungan Hidup KLHK Dr. Ilman Nugroho di sela-sela penanaman kemarin, menjelaskan, pemerintah pusat terus menggenjot partisipasi masyarakat untuk melakukan penanaman pohon mulai dari lingungan terkecil hingga di tempat umum. Pemerintah menyiapkan bibit pohon sebanyak 238 ribu berbagai jenis. Rinciannya, 38 ribu bibit pohon jati dan sisanya lagi 200 merupakan bibit pohon kaliandra. Program ini mulai digulirkan di seluruh Tanah Air dengan peresmian gerakan menanam pada 28 November 2016 yang dipusatkan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim).

Mengawali program pemerintah pusat itu, di Kabupaten Buleleng dijatah sebanyak 700 bibit pohon untuk ditanam di kawasan hutan lindung, hutan rakyat, dan di kawasan Danau Buyan. “Pemerintah pusat sudah memprogramkan HMPI dan Bulan Menanam pada Desember 2016dan mengawali di Danau Buyan ini kita tanam 700 bibit berbagai jenis dan juga di kawasan lain,” katanya.

Menurut Nugroho, penanaman pohon menjadi salah satu upaya untuk menjaga kelestarian sumber daya air di sekitar danau. Bahkan, fungsi hutan di daratan danau menjadi hal yang paling menentukan kelangsungan danau itu sendiri. Untuk itu, penghijauan di daerah pinggiran danau seperti di Danau Buyan ini perlu ditingkatkan, sehingga ketersedian sumber mata air tetap lestari. Sejauh ini, pola pengelolaan mengacu pada tiga aspek yakni lingkungan, sosial, dan ekonomi. Mengacu ketiga konsep itu, pengelolaan di danau ini sudah berjalan baik dengan dan warga sudah menerima manfaat itu.

Di sisi lain, kata Nugroho, Danau Buyan merupakan kawasan suci yang dibuktikan dengan sejumlah pura di dalam hutan yang dijaga kesakralannya. Bahkan, warga sendiri mempercayai bahwa danau menjadi sumber kehidupan. Untuk mendapatkan hasil penghijauan yang optimal, pihaknya mengingatkan jenis pohon yang ditanam perlu disesuaikan dengan kondisi di lapangan. “Jangan sampai jenis pohon yang ditanam bukannya menambah cadangan air, namun justru menyedot air, sehingga bagaimana jenis kayu di hutan di sini ditanam terus di pinggiran danau ini, sehingga kawasannya tetap lestari dan memberikan kesejahteraan untuk masyarakat,” imbuh Nugroho.

Sumber

Skip to content